Senin, 26 Juni 2017

JANGAN PUTUS ASA DALAM BERDO'A






“Janganlah ada kelambatan masa pemberian Allah dimana kamu telah bersungguh-sungguh 
dalam berdoa itu menyebabkan putus asa mu. Maka Allah telah menanggung kepada mu akan menerima semua doa di dalam apa yang Allah telah memilihkan untuk kamu, tidak di dalam apa yang kamu telah memilih untuk diri mu, dan dalam waktu yang Allah kehendaki tidak 
dalam waktu yang kamu kehendaki”




Setiap orang dianjurkan untuk berdoa. Tetapi tidak semua doa itu dapat langsung terkabul. Ada yang dikabulkan dan ada pulak yang lambat. Kelambatan penerimaan doa oleh Allah sehingga Allah tidak cepat memberi apa yang di minta di dalam doanya janganlah membuat putus asa. Sebab Allah itu Maha Mengetahui apa yang lebih baik bagi hamba-Nya, sehingga tidak mungkin Allah tidak mengabulkan doa seseorang. Hanya saja diterimanya doa itu menurut kehendak Allah, bukan 
menurut kehendak orang yang berdoa.


 : Allah Ta’ala berfirman


“Berdoalah kepada Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagi mu”
[Al Mu’min : 60]



Berdasarkan ayat diatas, maka Allah menjamin akan mengabulkan semua permintaan atau doa hamba-hambaNya. Hanya saja cara mengabulkannya sesuai dengan yang dipilihkan Allah, tidak menurut kehendak orang yang berdoa. Kerana manusia tidak bisa mengetahui manfaat atau madharat sesuatu barang atau prihal yang di mintanya.



Allah Ta’ala berfirman :




كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

 Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
[Al Baqara : 216]


Banyak manusia yang beranggapan bahwa jika Allah tidak mengabulkan doanya seseorang (hamba) itu berarti Allah menolak, tetapi pada hakikatnya yang demikian itu adalah Allah memberi. Sebagai mana suami-isteri yang mendambakan seorang anak. Sudah sekian lama berdoa, memohon kepada Allah agar dikurniai anak. Akan tetapi sudah sekian lama pula Allah belum berkenan menganugerahi seorang anak pun, maka bagi suami-isteri ini tidak boleh berputus asa atau berburuk sangka bahwa Allah tidak mengabulkan permohonannya. Kemungkinan Allah tidak cepat-cepat menganugerahi seorang anak atau sama sekali tidak dianugerahi anak. Kerana Allah lebih mengetahui akan segala yang mendatangkan manfaat dan madharat, jika doanya seorang hamba tadi dikabulkan maka siapa tahu nantinya akan menimbulkan kemaksiatan atau kemadharatan baginya. Apakah penolakan Allah dalam permohonan Allah tersebut tidaklah dinamakan memberi atau mengabulkan




Rasulullah saw bersabda :



“Tidak seorang pun yang berdoa melainkan Alah pasti akan mengabulkan doanya atau dihindarkan dari bahaya padanya atau diampuni sebahagian dosanya selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang menjurus kepada dosa atau untuk memutuskan hubungan sanak family”.



Allah Ta’ala pasti mengabulkan doa seorang hamba, akan tetapi dalam pengabulannya itu ada tiga macam hal, antara lain :
 Pengabulan secara cepat۫
 Penagbulan secara lambat۫
Sama sekali belum dikabulkan   ۫


“Janganlah sampai meragukan kepada mu di dalam janji Allah sebab tidak datangnya barang yang dijanjikan itu walaupun sudah nyata waktunya (datangnya barang yang dijanjikan pada waktu tertentu) agar keragu-raguan itu tidak mencemari penglihatan hati mu dan tidak meredupkan cahaya hati burani kamu”.


Janji Allah adalah benar dan pasti akan terjadi, entah kapan dan dalam keadaan yang 
bagaimana, namun itu pasti akan terjadi.


Oleh sebab itu barangsiapa yang telah di beri janji sesuatu oleh Allah meskipun telah nyata waktunya namun kemudian apa yang dijanjikan itu belum juga datang, maka hal itu janganlah menjadikan keragu-raguan di dalam kebenaran janji Allah. Sebab bisa juga datangnya janji itu tergantung dengan sebab dan syarat yang telah dipilihkan Allah.




TAKUTLAH DARI ISTIDRAJ ALLAH