Sabtu, 24 Juni 2017

PENCIPTAAN NABI ADAM DALAM AL QURAN







Berikut ini beberapa ayat Al Quran yang menjelaskan mengenai penciptaan Adam a.s.


Al Baqarah

  • 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [Al Baqarah 30]

  • 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" [Al Baqarah 31] 

  • 32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [Al Baqarah 32]

  • 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" [Al Baqarah 33]

  • 34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. [Al Baqarah 34]

  • 35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.[Al Baqarah 35]

  • 36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." [Al Baqarah 36] 

  • 37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
  • [Al Baqarah 37]

  • 38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." [Al Baqarah 38] 

  • 39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [Al Baqarah 39] 


Ali Imran

  • 59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. [Ali Imran 59]


An Nisa

  • 1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [An Nisaa 1]


Al Hujuraat

  • 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [Al Hujuraat 13]


Al A'raf

  • 189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur." [Al A'raf 189

  • 11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. [Al A'raf 11

  • 12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."  [Al A'raf 12

  • 13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." [Al A'raf 13

  • 14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan."  [Al A'raf 14

  • 15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."  [Al A'raf 15] 

  • 16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,  [Al A'raf 16] 

  • 17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).  [Al A'raf 17] 

  • 18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." [Al A'raf 18] 

  • 19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."  [Al A'raf 19] 

  • 20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)." [Al A'raf 20] 

  • 21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",  [Al A'raf 21] 

  • 22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"  [Al A'raf 22] 

  • 23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.  [Al A'raf 23] 

  • 24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan."  [Al A'raf 24] 

  • 25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.  [Al A'raf 25] 


Thaaha

  • 55. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,  [Thaaha 55]


Al Hijr

  • 26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. [Al Hijr 26] 

  • 27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. 

  • 28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk

  • 29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud[796]

  • 30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, 

  • 31. kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu. 

  • 32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" 

  • 33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" 

  • 34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, 

  • 35. dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat." 

  • 36. Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan[797]

  • 37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, 

  • 38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan[798]

  • 39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, 

  • 40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di antara mereka." 

  • 41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya)[800]

  • 42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. 

  • 43. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. 

  • 44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. 


Al Isra'

  • 61. Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" [Al Isra 61]

  • 62. Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil." 

  • 63. Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. 

  • 64. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861]

  • 65. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga." 


Al Kahfi

  • 50. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.  [Al Kahfi 50]


Thaaha

  • 115. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan[947] kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.  [Thaaha 115]

  • 116. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.

  • 117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.

  • 118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, 

  • 119. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya." 

  • 120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" 

  • 121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia[949]

  • 122. Kemudian Tuhannya memilihnya[950] maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. 

  • 123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. 

  • 124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." 

  • 125. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" 

  • 126. Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan." 


Shaad

  • 67. Katakanlah: "Berita itu adalah berita yang besar,  [Shaad 67]

  • 68. yang kamu berpaling daripadanya. 

  • 69. Aku tiada mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang al mala'ul a'la (malaikat) itu ketika mereka berbantah-bantahan. 

  • 70. Tidak diwahyukan kepadaku, melainkan bahwa sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata." 

  • 71. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah." 

  • 72. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya." 

  • 73. Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, 

  • 74. kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. 

  • 75. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?." 

  • 76. Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." 

  • 77. Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, 

  • 78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." 

  • 79. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan." 

  • 80. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, 

  • 81. sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." 

  • 82. Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, 

  • 83. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka[1304]

  • 84. Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan." 

  • 85. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. 

  • 86. Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. 

  • 87. Al Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. 

  • 88. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi[1305]
Daftar ini diambil dari buku "Kisah Para Nabi" karangan Ibnu Katsir





Repost : Hikmah

AL FATIHAH




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
(1:1) In the name of Allah, the Merciful, the Compassionate *1

*1) One of the many practices taught by Islam is that its followers should begin their activities in the name of God. This principle, if consciously and earnestly followed, will necessarily yield three beneficial results. First, one will be able to restrain oneself from many misdeed, since the habit of pronouncing the name of God is bound to make one wonder when about to commit some offence how such an act can be reconciled with the saying of God's holy name. Second, if a man pronounces the name of God before starting good and legitimate tasks, this act will ensue that both his starting point and his mental orientation are sound. Third - and this is the most important benefit - when a man begins something by pronouncing God's name, he will enjoy God's support and succour; God will bless his efforts and protect him from the machinations and temptation of Satan. For whenever man turns to God, God turns to him as well.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

(1:2) Praise *2 be to Allah, the Lord *3 of the entire universe.

*2). As we have already explained, the character of this surah is that of a prayer. The prayer begins with praise of the One to whom our prayer is addressed. This indicates that whenever one prays one ought to pray in a dignified manner. It does not become a cultivated person to blurt out his petition. Refinement demands that our requests should be preceded by a wholehearted acknowledgement of the unique position, infinite benevolence and unmatched excellence of the One to Whom we pray. Whenever we praise someone, we do so for two reasons. First, because excellence calls for praise, irrespective of whether that excellence has any direct relevance to us or not. Second, we praise one who, we consider to be our benefactor; when this is the case our praise arises from a deep feeling of gratitude. God is worthy of praise on both counts. It is incumbent on us to praise Him not only in recognition of His infinite excellence but also because of our feeling of gratitude to Him, arising from our awareness of the blessings He has lavished upon us. It is important to note that what is said here is not merely that praise be to God, but that all praise be to God alone. Whenever there is any beauty, any excellence, any perfection-in whatever thing or in whatever shape it may manifest itself- its ultimate source is none other than God Himself. No human beings, angels, Demigods, heavenly bodies-in short, no created beings-are possessed of an innate excellence; where excellence exists, it is a gift from God. Thus, if there is anyone at all whom we ought to adore and worship, to whom we ought to feel indebted and grateful, towards whom we should remain humble and obedient, it is the creator of excellence, rather than its possessor. 
*3). In Arabic the word Rabb has three meanings: (i) Lord and Master; (ii) Sustainer, Provider, Supporter, Nourisher and Guardian, and (iii) Sovereign, Ruler, He Who controls and directs. God is the Rabb of the universe in all three meanings of the term.

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

(1:3) The Merciful, the Compassionate *4
*4). Whenever we are deeply impressed by the greatness of something we try to express our feelings by using superlatives. If the use of one superlative does not do full justice to our feelings, we tend to re-emphasize the extraordinary excellence of the object of our admiration by adding a second superlative of nearly equivalent meaning.* This would seem to explain the use of the word Rahim following Rahman. The form of the word Rahman connotes intensity. Yet God's mercy and beneficence towards His creatures is so great, so extensive and of such an infinite nature that no one word, however strong its connotation, can do it full justice. The epithet Rahim was therefore added to that of Rahman.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
(1:4) The Master of the Day of Recompense *5.
*5). God will be the Lord of the Day when all generations of mankind gather together on order to render an account of their conduct, and when each person will be finally rewarded or punished for his deeds. The description of God as Lord of the Day of Judgement following the mention of his benevolence and compassion indicates that we ought to remember another aspect of God as well-namely, that He will judge us all, that He is so absolutely powerful, that on the Day of Judgement no one will have the power either to resist the enforcement of punishments that He decrees or to prevent anyone from receiving the rewards that He decides to confer. Hence, we ought not only to love Him for nourishing and sustaining us and for His compassion and mercy towards us, but should also hold Him in awe because of His justice, and should not forget that our ultimate happiness or misery rests completely with Him.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
(1:5) You alone do we worship *6, and You alone do we turn for help *7
*6). The term ibadah is used in three sense: (i) worship and adoration; (ii) obedience and submission; and(iii) service and subjection. In this particular context the term carries all these meanings simultaneously. In other words, we say to God that we worship and adore Him, that we are obedient to Him and follow His will, and also that we are His servants. Moreover man is so bound to none save God, that none but He, may be the subject of man's worship and total devotion, of man's unreserved obedience, of man's absolute subjection and servitude. 
*7). Not only do we worship God, but our relationship with Him is such that we turn to Him alone for help and succour. We know that He is the Lord of the whole universe and that He alone is the Master of all blessings and benefactions. Hence, in seeking the fulfilment of our needs we turn to Him alone. It is towards Him alone that we stretch forth our hands when we pray and supplicate. It is in Him that we repose our trust. It is therefore to Him alone that we address our request for true guidance.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
(1:6) Direct us on to the Straight Way *8,
*8). We beseech God to guide us in all walks of life to a way which is absolutely true, which provides us with a properly-based outlook and sound principles of behaviour, a way which will prevent our succumbing to false doctrines and adopting unsound principles of conduct, a way that will lead us to our true salvation and happiness. This is man's prayer to God as he begins the study of the Qur'an. It is, in short, to illuminate the truth which he often tends to lose in a labyrinth of philosophical speculation; to enlighten him as to which of the numerous ethical doctrines ensures a sound course of conduct; to show which of the myriad ways and by-ways is the clear, straight, open road of sound belief and right behaviour.
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
(1:7) The way of those whom You have favoured *9, who did not incur Your wrath, who are not astray *10.
*9). This defines the 'straight way' which we ask God to open to us. It is the way which has always been followed by those who have enjoyed God's favours and blessings. This is the way which has been trodden from the beginning of time by all those individuals and communities that have unfailingly enjoyed God's favours and blessings. 
*10). This makes it clear that the recipients of God's favour are not those who appear, briefly, to enjoy worldly prosperity and success; all too often, these people are among those whom God has condemned because they have lost sight of the true path of salvation and happiness. This negative explanation makes it quite clear that in'am (favour) denotes all those real and abiding favours and blessings which one receives in reward for righteous conduct through God's approval and pleasure, rather than those apparent and fleeting favours which the Pharaohs, Nimrods and Korahs (Qaruns) used to receive in the past, and which are enjoyed even today by people notorious for oppression, evil and corruption.

TAKUTLAH DARI ISTIDRAJ ALLAH